Matahari memancarkan sinarnya
embun menetes mewarnai indahnya pagi
angin bertiup dengan lembut
seolah memberi harapan
namun kegelapan yg ad padaku
membuatku tak dapat melihat indahnya pagi
hari - hari adalah malam
canda tawa adalah duri yg kian menusuk
ku ulurkan tangan
maukah kamu menyambutnya?
layaknya berdiri di atas lumpur hisap
aku ingin keluar, tapi tak bisa
hujan turun, turut berduka atasku
rumput bergoyang seakan bernyanyi untukku
akhir hidupku kah?
oh..
menawarkan panas teriknya matahari
oasis, tak tergapai
semakin menjauh seakan tertawa padaku
aku menyerah
kumemohon pada bintang, yg adalah hasil cinta
kuberlutut pada malam yg menungguku datang
kuharap ini anganku, dan aku akan terbangun atasnya.
No comments:
Post a Comment